Apa itu Skizofrenia dan apa gejalanya?
Ketika mendengar
tentang Skizofrenia mungkin orang akan membayangkan karakter fiksi The Joker
yang jahat dan berbahaya bagi orang sekitar. Stigma negative ini tidak
menggambarkan Skizofrenia secara menyeluruh dan tidak akurat sama sekali.
Setiap penderita Skizofrenia dapat mengalami gejala yang berbeda-beda secara
sederhana. Gejala-gejala ini dapat dibagi menjadi 3 yaitu gejala positif,
gejala negative, dan gejala kognitif.
1. 1. Gejala Positif Skizofrenia
Adalah terjadinya perubahan pada tingkah laku dan pikiran seperti berhalusinasi yaitu melihat, mendengar, atau bahkan mencicipi yang sebenarnya tidak ada.
2. 2. Gejala Negatif Skizofrenia
Adalah timbulnya sikap apatis terhadap lingkungan sekitar, merasa hampa dan tidak termotifasi dalam melakukan apapun.
3. 3. Gejala Kognitif Skizofrenia
Adalah gejala yang cukup sulit dilihat, gejala ini menimbulkan kesulitan
untuk menjalani kegiatan sehari-hari contoh yang paling sering terjadi adalah
kesulitan konsentrasi .
Seseorang dapat dikatakan menderita penyakit
Skizofrenia apabila dirinya mengalami gejala-gejala tersebut dan apabila
gejalanya memiliki dampak yang signifikan terhadap kegiatan sehari-hari.
Skizofrenia menyerang sekitar lebih dari 23.000.000 orang di dunia sementara di
Indonesia penderita Skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang dan kebanyakan
dari mereka justru dikucilkan, diberi pengobatan dan perawatan sama seperti
penyakit kejiwaan lainnya.
Penyebab dari Skizofrenia belum diketahui
secara pasti namun ada beberapa factor yang dapat meningkatkan resiko seseorang
menderita Skizofrenia, yaitu keturunan, komplikasi saat kelahiran, dan cedera
otak. Selebihnya bagi orang-orang yang beresiko tinggi tersebut terdapat
beberapa hal yang dapat membuat gejala mereka kambuh seperti stress dan
penggunaan narkoba.
Karna kurangnya pemahaman masyarakat
Skizofrenia sering kali di kucilkan atau diberikan pengobatan bersifat
non-atifik yang dapat memperparah situasi. Yang justru diperlukan oleh
Skizofrenia adalah pemeriksaan oleh seorang spesialis kedokteran jiwa atau
Psikiater dan tentunya Obat-obatan khusus yang dapat menekan gejala-gejala
mereka.
Kenyataan pahitnya
adalah Skizofrenia tidak memiliki dukungan sebesar penyakit lain, seperti
kanker atau HIV, tidak banyak orang membicarakan Skizofrenia oleh karena itu
orang yang memahami dan memberi dukungan bagi penderita Skizofrenia sangat
sedikit.
Menjalani hidup sebagai penderita Skizofrenia
adalah menjalani hidup yang kesepian tapi anda mampu merubah hal tersebut,
dengan berhenti mengecap penderita Skizofrenia sebagai orang gila, Stigma
tersebut hanya akan membuat penderita Skizofrenia semakin menghindari perawatan
yang diperlukannya dan membuatnya semakin dikucilkan oleh lingkungan sekitar.
Selanjutnya,
pahami Skizofrenia lebih dalam sering kali yang kita takuti hanya tidak kita
pahami hal ini terbukti dari para penderita Skizofrenia di Indonesia yang
terlantar atau di pasung. Semakin banyak orang yang memahami Skizofrenia,
semakin banyak pula penderita Skizofrenia yang tertolong dan mendapatkan
perawatan yang diperlukannya
Terimakasih
sudah membaca
0 Komentar